Tampilkan postingan dengan label sinema. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sinema. Tampilkan semua postingan

Ada apa Leonardo di Caprio ke Aceh

Bintang Titanic, Jack Dawson Leonardo di Caprio, Sabtu 26 Maret 2016, berkunjung ke Conservation Respon Unit (CRU) gajah di Gampong Bunin, Kecamatan Serba Jadi Aceh Timur. Leonardo di Caprio berbincang-bincang dengan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Aceh Timur, Atim Iskandar SH, kemudian melanjutkan perjalanan ke Taman Nasional Leuser.

Ada apa Leonardo ke Aceh?

Keluarga mendukung Angel Lelga buka-bukaan

Seperti yang diberitakan oleh Kapanlagi, keluarga mendukung Angel Lelga untuk tampil hanya dengan menggunakan pakaian dalam RINTIHAN KUNTILANAK PERAWAN.

Cinta Fitri and Success MD Entertainment

Cinta Fitri Season 3 got a place in the hearts of the viewers of TV Indonesia. CINTA FITRI successfully grabbed rating 12.5%, higher than the rating of the football event of only 10%. In addition to the successful awards of the Festival-festival, SOAP is really very much appreciated Community TV Indonesia.


The main Advantage is the story of the Cinta Fitri contrived. Almost all the way the story makes sense. Unlike the General SOAP-soap opera that exist today, the general public and the community as fooling Indonesia is not as stupid that counted.

Conflict-conflict that occurred in General is a common occurrence in conflict everyday society. Watch Cinta Fitri for some community as if watching the life of its own. A child's character Mischa still get a place in the Prime and managed to drive the family Farel, Al-Fitr and Oma presented by reasonable according to logic. Not with the road suddenly and Abracadabra.

Cinta Fitri is indeed special. The end of Cinta Fitri Season 3 cause most of the community, not only from among mothers who feel there is something missing in their nights. Hopefully, MD and Cintra Fitri inspired insan entertainment to give entertainment in logic and realistic.

Fornografi film nasional cerminan fornografi manusia Indonesia

Rahma Azhari seperti dikutip dari Gosip Selebritis Artis Indonesia menyatakan:

Sineas tidak akan memproduksi film horor yang menampilkan adegan seks tanpa ada permintaan dari masyarakat.


“Semuanya kan tergantung penonton. Film-film itu nggak akan diproduksi kalau nggak banyak yang request."


Pernyataan Rahma tersebut ada benarnya. Kalau kita selaku penonton atau konsumen tidak menginginkan adanya adegan-adegan fornografi pada film nasional otomatis film nasional juga tidak akan membuat adegan-adegan seperti itu. Kalau kita tidak nonton, kenapa mereka bikin.

Jadi kalau memang menginginkan hilangnya pornografi dari ranah Indonesia, ya mulailah dari sendiri menghindari segala macam hal-hal yang berbau fornografi. Tetapi sebaliknya, banyak orang-orang yang katanya antipornografi, tapi diam-diam menyimpan adegan-adegan syur di PC pribadinya.